Senin, 19 Oktober 2015

Perjalanan Spiritual ke Puncak MAHAMERU


Sudah hampir 2 bulan artikel ini nongkrong di draft blog ane. Akhirnya punya waktu untuk menyelesaikannya. Kali ini ane sharing sedikit mengenai perjalanan spiritual ke puncak mahameru. Tapi perlu digaris bawahi bahwa ane juga dalam tahap belajar gan, jadi kalo mau nambahin tips dan triks supaya selamat dunia akhirat, ya monggo. Okedeh, cek this out!

Rasul pernah bersabda,
 Tafakur sesaat lebih baik daripada ibadah satu tahun (HR. Bukhari)
Atas dasar untuk mengenal dan berfikir sejenak mengenai segala kekuasaan Allah, perjalanan spiritual saya ini telah sampai di puncak tertinggi Pulau Jawa, Gunung Semeru, 3676mdpl MAHAMERU. Kami ber-team hanya beranggotakan 5 orang, saya, Fadil, Irwan, Idham dan Wildan kayak di film 5KM itu #eh. Awalnya kami berencana berangkat tanggal 21 Agustus 2015, namun karena saya ada tes wawancara kerja jadi berangkatnya mundur menjadi 22 Agustus 2015.

SURABAYA-LUMAJANG

Pukul 17.00 WIB
Kami ber-lima berangkat dari gedung biologi, tepatnya di sekretariat himasta-its. Awalnya lagi, kami ber-lima mau naik Go-*ek, tapi karna 1 hp hanya bisa pesan 1, ya terpaksa yang berangkat duluan si wildan, kita ber-4 dianter ucup naek mobilnya. Makasih ya dek, hehe
Pukul 18.30 WIB kami tiba di Terminal Bungurasih, akhirnya kami sholat dulu dan melanjutkan perjalanan menuju Lumajang naek bis ekonomi seharga 30rb.
Pukul 00.00 lebih dikit kami tiba di rumah Irwan, disuguhi makan dan minuman hangat dan tepaar.



SENDURO-RANUPANI
04.00, awalnya kami berencana berangkat lebih pagi, perkiraan nyampek Ranupani subuh, jadi sekalian sholat disana. Eh saking capeknya kami berangkatnya habis subuh, wkwk. Oy, kalau biasanya jalur yang dilewati melalui Malang, tapi kali ini kami berangkat dari Senduro. Hemat tenaga, hemat bajet juga lho. Kalau dari malang nih itung-itung, naek Kereta Api sekarang 13rb, nyarter angkot ke pasar tumpang sekitar 20rb, kemudian naek truck ke ranupani sekitar 30rb atau katanya hanya bisa naek jeep sekitar 50rb, bisa nyampek 100rb ke ranupani doang. Sedang kalau dari Senduro cuma 30rb untuk bis doang. Ke Ranupaninya diantar sama ayahnya Irwan hehe jadi gratis, waktunya cuma 2-3jam-an. Ya emang sih jalannya sedang direnovasi, jadi rusak parah. Hati-hati kalau lewat sana apalagi kalau malam.

TNBTS-RANUPANI
06.00 alhamdulillah, untuk kedua kalinya saya menginjakkan kaki di Ranupani. Tapi waiit! "Loket dibuka pukul 08.00-16.00" OMG! Nganggur lah jadinya kita selama 2 jam. Haha. Akhirnya kami-pun berfoto-foto ria sambil mengisi perut untuk menyiapkan pendakian. Sekedar informasi, suhu di ranupani sekitar jam 06.00 pagi mencapai 5 derajat celcius. Whaat??!! Ini di ranupani segini, gimana nanti di ranukumbolo? di puncak? dan atas dasar pertimbangan itu, kami memutuskan jika suhu di ranukumbolo mencapai minus, kami memutuskan untuk hanya sampai ke kalimati.
suasana danau ranupani yang damai
REGISTRASI dan CEK PERLENGKAPAN
Dan 2 jam berlalu, pukul 08.00 tepat kami harus daftar ulang/registrasi. Sebelum registrasi, kami harus mengikuti briefing, yang kata petugasnya berlangsung sekitar 20-30 menit, tetapi ternyata sampai 1 jam! Di briefing ini kita akan dijelaskan mengenai jalur pendakian resmi, larangan-larangan, izin mendirikan tenda, perlengkapan yang harus dibawa, serta informasi penting lainnya. Meskipun berlangsung 1 jam, saya jamin gak bakalan bosen, pemandunya gokil abizz, apa karna sudah setiap hari ya jadi dibumbui guyonan dan menarik untuk disimak. Setelah briefing, selanjtnya petugas memeriksa perlengkapan yang harus dibawa oleh masing-masing kelompok. Misal yang wajib nih, sleeping bag, makanan dan tenda. Ketiga element penting ini harus wajib ada per kelompok karna pernah ada kejadian pendaki tidak membawa SB dan akhirnya hipotermia, suatu tindakan konyol!. Nah waktu cek perlengkapan, kebetulan SB kami ber-4 ada dibagian bawah carier, kecuali fadhil yang ada ditengah. Otomatis daripada bongkar muat, akhirnya si petugas memeriksa dengan meninju dengan tangan bagian bawah carier kami ber-5. Dan saat petugas memeriksa carier fadhil, teeeenggg!!!! bunyi agak keras terdengar. ternyata dibawah sendiri tas carier fadhil adalah nesting gan. Sambil menahan sakit si petugas mempersilahkan kami untuk melanjutkan ke ruang registrasi. wkwkwk parah si fadhil mah.
Sekedar informasi aja, kami melakukan registrasi online lewat situs http://www.bromotenggersemeru.org . Kuota per hari sebanyak 300 pendaki. Jangan kuatir jika tidak mendapat jatah daftar online, datang aja lebih pagi, langsung ke loket TNBTS. Ada jatah sekitar 200 pendaki. Oy info lagi, kemaren kita kan seharusnya berangkat tanggal 21-24 Agustus, tapi kami baru berangkat tgl 22 Agustus. Kita gak kena ces atau bayar lagi lho, infonya kita H-3 menghubungi pihak TNBTS, katanya langsung ke registrasi, nah dari sana kita memberitahu bahwa kami sudah menghubungi TNBTS, dan akhirnya diperbolehkan naek tanggal 22-25 Agustus tanpa tambahan biaya apapun. Oy jangan lupa bawa bukti transfernya ya!

Perjalanan Panjang Dimulai!
Menurut petugas waktu breifing, ada 2 jalur yang dapat dilewati untuk menuju ke Ranukumbolo. Yang pertama adalah jalur resmi Ranupani---3km---Landengan Dowo---3km---Watu Rejeng---4,5km---Ranukumbolo, dan yang kedua jalur porter non resmi Gn. Ayak-ayak [baca:ayek-ayek]. Jalur yang biasa diguanakn untuk umum adalah jalur yang pertama. Sedang ayak-ayak digunakan untuk masyarakat sekitar ataupun porter/petugas resmi. Bedanya jalur yang kedua jalanan lebih terjal dan sulit namun menghemat waktu sampai 2 jam-an. Sedang jalur pertama adalah jalur yang cukup landai dengan jarak tempuh 4-6 jam dengan jarak kurang lebih 10,5 km.

DAYS 1

RANUPANI – RANUKUMBOLO
10.30 WIB
Gapura bertuliskan, "SELAMAT DATANG PARA PENDAKI GUNUNG SEMERU" sekali lagi menyambut kedatangan kami ber-5. Gerbang pertama yang akan menjadi saksi bisu betapa megahnya Gunung Semeru, tidak bisa kami taklukkan! "Jika kau tak bisa menaklukkan dirimu sendiri, jangan harap kau bisa menaklukkanku!" begitu seumpama Gunung dengan ketinggian 3676mdpl itu bisa berbicara. Perjalanan panjang kami yang menguras kesabaran, tenaga dan emosi akan bertolak dari sini. Kurang lebih 5 menit dari gerbang ini, kita akan dihadapi sebuah tanjakan frustasi, begitu kata orang. Bagaimana tidak, kemiringannya hampir-hampir 60 derajat. Tanjakan yang panjangnya sekitar 100 meter ini benar-benar menguji si pendaki untuk mengurungkan niatnya ke puncak. haha. Baru aja mau mulai mendaki sudah dihadapkan dengan tanjakan ini. Punggung mulai terasa capek gara-gara nih tanjakan. Jadi bijaklah dalam membawa barang-barang. Jangan bawa barang seperti kulkas, kompor gas apalagi setrika! Disarankan pemanasan terlebih dahulu, dan jangan makan/sarapan yang berat-berat dulu, ntr repot kalo berojol ditengah jalan :D
Abaikan yang disebelah kanan!

Menuju POS 1
Setelah perjalanan kurang lebih 1jam, kita sudah berada di Landengan Dowo yang berjarak 3 km dari ranupani. Dari Landengan Dowo sekitar setengah jam, tepatnya pukul 12.00 kita sudah sampai di POS1. Di POS 1 ini kami beristirahat sejenak sambil merebahkan badan. Tips nih, jika punggung capek berhenti sejenak, dan lakukan posisi seperti rukuk dengan ditopang carier diatasnya, dijamin berasa lebih enteng. Kalau lapar, tinggal beli makanan gorengan di POS 1. Berbeda dengan 2 tahun yang lalu, sekarang di POS-POS selama perjalanan ada yang jualan, tentunya dari penduduk sekitar. Ada pisang goreng, tempe, minuman, semangka, madu dll. Jadi jangan khawatir kelaparan, asal bawa uang. Cukup dengan 2500 per buah all item, kalian bisa menikmati segarnya semangka diatas ketinggian 2300 mdpl.

POS 1, siap-siap uang!

Argggh menggoda!

Menuju POS 2
Sekitar 15 menit dari POS 1, tepatnya 12.30 kita sudah berada di WATU REJENG. Plakat tulisan kayu memudahkan pendaki, "Anda berada di lokasi, WATU REJENG, 2350 mdpl. Kami istirahat lagi sejenak sambil mengisi dahaga, minum secukupnya dan nyemil madu atau gula jawa. Hal ini penting dilakukan karna mengingat tubuh kita butuh asupan gizi yang cukup dan ion-ion tubuh kita hilang, akibatnya tubuh kita akan dehidrasi jika tidak diatasi. Gula jawa, madu atau air madu/gula sangat ampuh untuk memenuhi keadaan saat tubuh butuh asupan ion secara cepat. Setelah dirasa cukup, kami melanjutkan perjalanan menuju POS 2. Sekitar pukul 13.30 kami sampai di POS 2. Jadi rata-rata kami berjalan adalah 3km/jam! haha. Cuaca cukup cerah hari ini, sesekali kabut turun menerpa wajah-wajah kelelahan kami, membangkitkan semangat mendaki lagi. Dari sini juga akan kelihatan megahnya Gunung Semeru dibalik pepohonan yang jauh dipandang mata.
Sayang, banyak coretannya, ini pasti ulah HERP!

Istirahat sejenak di dekat POS 2, sambil menikmati telur asin. Inframe: dari kiri kekanan, idham, fadhil dan irwan :3
Cuaca cerah, kadang kabut turun, menyapa dan menyegarkan semangat kami!
Ada lagi nih di POS 2, semangka dan pisan goreng. Paporit dah.


Menuju POS 3
Nah dari POS 2 menuju POS 3, jaraknya cukup dekat. Setelah berjalan sekitar setengah jam, tepatnya pukul 14.00 kami sudah tiba di POS 3. Ini menandakan bahwa Ranukumbolo sudah ada di depan mata, horeee!!! Hilir mudik pendaki yang sudah mau pulang ke kampung halaman tak seramai dulu ketika sedang booming mendaki semeru gara-gara film itu. Sesekali kami menanyakan kabar dari puncak, "gimana mas? puncak aman?.." basa basi fadhil ke pendaki lain. "alhamdulillah mas, aman. Lanjutkan mas!". Semakin menyemangati kami untuk melangkah lebih jauh.
gagah sekali dikau!

Kumus-kumus gara-gara banyak debu. Jangan lupa pake buff/bandana ya gaes!


Menuju POS 4
Taraaa!! Tepat pukul 14.30 kami sudah sampai di turunan menuju RANUKUMBOLO. Kali ini kami tidak melewati POS 4, kami langsung turun menuju ranu lewat jalur bawah. Dari sini akan terlihat hamparan savana rumput yang ditengah-tengahnya ada danau, ya itu RANUKUMBOLO. Tak heran jika ada mitos kalau danau ini tempat mandi para dewa!. Masih ada lho tradisi masyarakat sekitar ketika memperingati hari rayanya, dengan mengambil air suci dari danau ini. Maka dari itu, kita dilarang mandi apalagi buang hajat di danau ini. Sungguh kearifan lokal yang patut di jaga. Oy, sekedar info lagi. Jika di film, 5CM ada adegan mandi di ranukumbolo, itu adalah rekayasa. Dilihat dari warna airnya saja berbeda. Sejak kapan danau ranukumbolo berwarna biru? lha wong warnanya ijo kayak di gambar kok. Lagian dari ujung garis ranu itu tanahnya landai, mustahil untuk bisa melakukan adengan loncat kemudian byuuurrr, danaunya jadi dalam? haha, yang ada mah kita tidak bisa loncat dari bibir ranu. Jadi jangan sesekali ya gaes mencoba nyebur di danau ini. Air danau ini juga digunakan untuk minum dan masak juga lho buat para pendaki, airnya seger langsung bisa diminum. Glek glek glek! segaaar.

RANUKUMBOLO
Tepat pukul 15.00 kami sudah berada di camp ground RANUKUMBOLO. Sebenarnya ada 3 tempat camp ground, yang pertama yang sering pendaki gunakan di sebelah barat, tepat menghadap kedua bukit yang ditengahnya ada matahari terbit. Ditempat ini kita bisa melihat matahari terbit tepat ditengah dua bukit di bulan agustus. itu kenapa tempat pertama ini menjadi favorite pendaki dengan background belakang yaitu Tanjakan Cinta. Tempat kedua berada di sebelah utara, dan ketiga di sebelah timur, tepat di bawah kedua bukit yang bisa dilihat dari tempat pertama. Sayangnya, ketika kami kesana sedang terjadi kebakaran yang cukup parah. Hampir semua oro-oro ombo dan sebagian sebelah selatan tanjakan cinta menjadi korbannya. Kurang tau sih penyebabnya, bisa jadi keputusan pihak TNBTS untuk menanggulangi pencemaran tanaman yang katanya "lavender"nya semeru, atau karena musim kemarau yang kena sulut api sedikit, rumput mudah terbakar. Allahua'lam.  Oy sekarang di Ranukumbolo ada kakus/WC yang sudah disediakan pihak TNBTS. Ada 3 kakus yang dibangun, 1 tempat di camp ground pertama, dekat shelter untuk porter. 1 tempat di camp ground ke dua, dan 1 tempat lagi ada di Kalimati.Setiap kakus ada sekitar 5-6 bilik dimana WC nya type jongkok langsung nyemplung :D , semacam lubang galian yang diatasnya ada kayu yang bolong. Kalau mau buang hajat kita harus fokus, karna kalau tidak kotoran [baca:eek] kita tidak bisa masuk ke lubang galian. ah bisa di rasakan sendiri lah gimana susahnya buang hajat disitu. Tapi 3-5 kali sudah terbiasa, bakalan nyaman kok, serasa berada di dunia fantasi lol. [jangan lupa pake masker/buff dan siapkan tisu basah dan dua botol air ya gaes! jangan tanya buat apa!]
Seorang pendaki sedang mengambil air yang segar di Ranukumbolo dengan latar belakang camp ground pertama
Hampir separoh lahan di ranukumbolo terbakar
Kakus bintang seribu! Nikmati sensasi eek diatas ketinggian 2400 mdpl dengan aromatherapi yang sensasional!
Shelter tempat para porter. Jika ada pendaki yang nakal, porter punya hak prerogatif untuk menghukum!

Tidak banyak sekitar 10-20an tenda yang didirikan disana. Kami mendirikan tenda tepat didepan tengah sendiri, lurus dengan celah kedua bukit tadi, jadi kita tidak perlu keluar tenda menikmati matahari terbit, cukup dari tenda sudah terlihat dengan jelas. haha. Setelah beres-beres, mensucikan diri, dan menunaikan ibadah kepada Sang Khaliq.
Setelah itu kamipun memasak untuk memenuhi kebutuhan perut. Adapun yang kami masak, nasi, sarden, telur asin dan mie instan. Berbekal keahlian memasak yang tak kalah cekatan kayak emak-emak, kami-pun gagal memasak nasi. wkwk nasinya keras, belum matang, airnya kurang! aku pikir memasak nasi nesting mirip masak nasi di mejikom dimana airnya diatas setinggi satu buku jari. Tapi ini di nesting masbro, dengan kompor yang diterpa angin dan cuaca dingin. Akhirnya kamipun makan malam dengan nasi yang lumayan lah terasa enak, haha ya iyalah, wong kelaparan apapun jadi enak. haha untungnya ada kakus, jadi gak masalah jika perut mules meskipun baunya warbiazaak!
Tenda tempat kami masak

Dan setelah sholat isha', kami-pun istirahat di kamar hotel bintang seribu dengan full AC! [baca: tenda].
Dibawah ribuan bintang dan gemerlapnya malam, serta sayu sayu suara binatang gunung, kami menitipkan sebuah mimpi yang indah, mimpi tentang hari esok dan seterusnya yang bisa kami ceritakan ke anak-anak dan cucu-cucu kami!. Jangan lupa pake sleeping bag gaes di musim kemarau, cuaca dinginnya minta ampun. beda ketika musim penghujan yang akan terasa hangat. Itu terbukti, SB ane sudah double sarung dan baju berlipat-lipat, hasilnya, sama aja, dingin. Jadilah aku tak nyenyak tidur karena kedinginan.
Masyarakat sekitar sedang melakukan ibadah

Malam bertabur bintang, inframe: Fadhil tok!


DAYS 2
Suatu pagi di 2400 mdpl, Ranukumbolo

Alhamdulillah, pagi ini disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Matahari persis terbit ditengah kedua bukit. Pemandangan yang belum pernah aku lihat sebelumnya, karna 2 tahun yang lalu waktu musim hujan, jadi matahari agak condong ke kiri. dan, waiitt!! termometer menunjukkan suhu berada di 1 derajat celcius, kemudian turun hingga mencapai 0,1 derajat celcius. Butiran-butiran es kami jumpai di sandal dan di matras. Bahkan, nesting yang berisi air sisa masak tadi malam membeku jadi es. Oke fine! kalau di kalimati juga mengalami hal yang sama, atau lebih dingin, kita putuskan untuk tidak muncak.
Good morning sunshine! Say hello to the world!

aku tanpamu, butiran es beku~
Kulkas alami!
1 derajat celcius menuju titik beku~

RANUKUMBOLO-KALIMATI
Setelah berfoto-foto ria dan bersih diri [cuci muka doang sih :p], dan boker melepas tabungan di perut, kami akhirnya bermasak-masak ria. Berpengalaman dari kemaren sore yang nasinya kurang matang gara-gara airnya sedikit, kami-pun menambah air setinggi dua buku jari dari permukaan nasi di nesting. dan taraaa!! alhamdulillah, nasinya berhasil. Meskipun dibagian bawah ada yang gosong haha. Ketika memasak kami diberi sambal terasi, tempe, gula, garam, mie instan dan minyak goreng sama pendaki lain yang kebetulan temannya si irwan. Alhamdulillah, alam memang selalu punya sendiri menyelamatkan para pendaki :D. Lha wong bekal kita sepertinya tidak cukup jika buat 4 hari, cukup untuk 3 hari sepertinya. Temennya si irwan ini cuman mendaki sampai di ranukumbolo aja, dan persediaannya lumayan banyak. Daripada dibawa turun lagi, berat akhirnya dikasih ke kami dan juga ke porter yang menjaga di shelter.Tepat pukul 09.00 makan pagi siap untuk disantap. Ada mie, nasi, sambal terasi oseng tempe, telur asin, sarden dan tempe goreng. Itadakimasu!!
Setelah makan, kami beres-beres dan bagi tugas, ada yang mencuci peralatan masak dan makan, ada yang mengambil air, ada yang boker, ada yang bongkar tenda dan kemas-kemas barang.
Siap menuju KALIMATI!

10.59 kita bersiap untuk perjalanan selanjutnya, KALIMATI!! semoga tak sekeramat namanya!
Ada 3 pos yang harus kami lalui, RANUKUMBOLO--2,5km--CEMORO KANDANG--3km--JAMBANGAN--2km--KALIMATI, total jarak 7,5km. Jika kita menggunakan kecepatan rata-rata seperti kemaren, 3km/jam maka perjalanan dapat ditempuh sekitar 2,5jam.
TANJAKAN CINTA [inframe: idham]

CEMORO KANDANG
katanya sih, disini tempatnya para macan tutul binatang endemik TNBTS bersarang. jadi diatas jam 5 sore saya sarankan jangan nekat mendaki, apalagi seorang diri! ntar dikira jomblo sama penghuninya lho! waktu perjalanan pulang nih sekitar pukul 4 sore terdengar sayup-sayup suara ringkikan macan tutul dan makhluk tak nampak lainnya :D. Menuju cemoro kandang, kita terlebih dahulu menanjak bukit fenomenal yang bahkan bule-pun sudah familiar dengan namanya, yaps, TANJAKAN CINTA. Konon, jika kita memikirkan seseorang ketika menaiki tanjakan cinta dari bawah sampai atas tanpa menengok ke bawah, maka cinta kita akan abadi, menjadi kenyataan dst. Percaya? Aku mah kagak! Lha wong pemandangannya a-we-so-me bin war-biazaaak bin gila keren abizz kok. Rugi kalo gak nengok ke bawah! percaya deh, jodoh itu sudah di atur Tuhan dan satu lagi, kalau kalian melakukan ritual ini itu sama saja kalau kalian mendeklarasikan kalau kalian gak laku dan jelek! :p [becanda]. Setelah bersusah payah mendaki nih tanjakan yang lumayan curam, kira-kira 60 derajat kemiringannya, kita akan dihadapkan sama padang rumput yang luas, yap, itu dia ORO-ORO OMBO. Sayang, waktu itu ORO-ORO OMBO sedang kebakaran, jadi hitam semua. Kalau bulan juli biasanya kita akan dimanjakan sama yang namanya LAVENDER-nya semeru. Warnanya yang cantik, keungu-unguan mirip lavender menjadi daya tarik sendiri untuk melakukan sesi pemotretan dengan segala macam gaya dan pose anak jaman sekarang. Tapi tahukah Anda? bahwa tanaman itu bukanlah bunga lavender yang biasa dijumpai di negara-negara eropa, melainkan tanaman invasif bernama Verbena Brasiliensis Vell. Tanaman ini sebenarnya gulma yang mengganggu, karena sistem perakaran yang sangat kuat menyerap air, sehingga akan mengganggu tanaman sekitarnya dan akhirnya mati karena kekurangan air. Nah beda dengan edelweis yang dilarang dipetik, tanaman ini silahkan di petik dan dibawa pulang juga boleh. Asal tau resikonya, tanaman ini mudah tumbuh dengan bijinya dan bersiaplah tanaman tetangga bakalan mati juga!

Yakin gak mau noleh? Ntar nyesel lho!

HANGUS, [di oro-oro ombo menuju cemoro kandang]

Ungu diantara yang lain, Verbena Brasiliensis Vell. Tanaman Pengganggu! [more info]
Kurang lebih 20 menit, kita sudah sampai di Cemoro Kandang, ada beberapa pendaki lain juga yang istirahat, berikut para penjual yang menjual semangka yang aduhai menggoda untuk disantap dikala haus mendera.
Istirahat sejenak di Cemoro Kandang sambil membersihkan upil [inframe: Fadhil dan Idham]

JAMBANGAN
Setelah beristirahat sejenak, kita akan menuju ke pos selanjutnya, JAMBANGAN sekitar 3 km dari cemoro kandang. Jalanan yang berdebu, panas dan track yang cukup menanjak sesekali membuat kita keletihan. Maka saya sarankan untuk membawa buff dan air maduair gula, jangan air kencing gaes, apalagi bawa payung! Track menanjak terus tanpa ampun seoalah mengatakan kepada kita, "selamat datang di semeru, jika tidak kuat, pulanglah!", seperti itu kira-kira. Baru ada jalanan menurun ketika sudah mau sampai di Jambanga yang cukup membantu kita yang sudah kelelahan dan kepanasan. 13.30 alhamdulillah, setelah turun dan naik lagi baru deh POS JAMBANGAN nongol didepan mata. Eh lagi-lagi kita disambut sama penjual semangka lagi! hufft! Dari sini akan terlihat sangat jelas betapa gagahnya Gunung Semeru!
Anda berada di JAMBANGAN, 2700 mdpl [inframe: gueh!]
Pasangan serasi, Edelweis - Gunung Semeru. Semoga kalian abadi~


KALIMATI
Setelah melepas dahaga bin haus bin capek bersatu menjadi tak terkalahkan, akhirnya kita melanjutkan perjalanan menuju ke kalimati. Kita diberi bonus nih gaes, berupa jalanan yang landai dan agak teduh semacam menyusuri kanopi gitulah, keren dah pokoknya. Kita benar-benar disambut dengan pemandangan yang luar biasa. 14.15 kita sudah sampai di Kalimati. Total perjalanan 3 jam, hmm telat dikit dari perkiraan haha. Dari sini kita akan diberi pemandangan padang edelweis yang cukup luas, ada kakus yang agak jauh dari camp ground, dan sumber mani tempat mengambil air yang juga cukup jauh [tidak boleh sendirian kesana gaes, terlebih kalau malam hari, banyak macan tutulnya!], sekitar 1 jam perjalanan dari camp ground, pohon pinus yang menjulang tinggi dan shelter tempat porter juga tersedia disana. Kita memilih tempat di bawah pohon pinus. Oy ada beberapa pohon yang diikat secarik kain putih, itu bukan mainan atau warga iseng ya gaes, itu adalah batas daerah yang bisa di dirikan tenda. Di luar batas itu dilarang mendirikan tenda. Selain tanahnya yang mudah longsor, ada kepercayaan masyarakat sekitar juga gaes, [baca: ada penunggunya semacam makhluk astral. mau uji nyali? coba aja, tapi gak jamin selamat :p]
Anda berada di KALIMATI, ketinggian 2700 mdpl
Camp Ground Kalimati, terlihat batas pohon yang bertali kain putih. Tidak boleh disitu ya gaes!

Megahnya Gunung Semeru dan Padang Edelweis! Kami memilih camp yang dekat dengan kakus, memudahkan untuk yang kebelet

Setelah mendirikan tenda, kamipun langsung membagi tugas, ada yang menjalankan ibadah, ada yang masak, ada yang mengambil air, ada juga yang beol :D, dan setelah semua selesai makan kami ber-5 memutuskan untuk istirahat total sebelum pendakian nanti malam. Rencana jika suhu di kalimati dibawah 1 derajat, kita tidak akan muncak. Cukup disini saja sudah alhamdulillah. Kata pepatah nih, puncak bukan tujuan, tujuan utama kita adalah pulang dengan selamat. Kalimat itu juga yang terus kita ingatkan satu sama lain andaikata kita gagal muncak dan supaya tidak kecewa. Nah kita istirahat mulai pukul 15.00 dan baru bangun pukul 21.00. dan alhamdulillah, ternyata Tuhan memberi kesempatan kepada kita. Suhu di Kalimati terutama didalam tenda beda seperti di ranukumbolo. Biasanya kita kedinginan minta ampun di ranukumbolo, kita disini malah merasa hangat. Seperti ada penghangat alami. Ya benar saja, beda kalimati beda ranukumbolo. Jika di Ranukumbolo ada danau yang diapit perbukitan sehingga angin tidak bisa bergerak bebas, terkukung dalam lembah menyebabkan udara menjadi dingin terlebih ada danau. Sedang di kalimati adalah padang rumput dan pinus yang luas tanpa diapit lembah, sehingga yang terjadi angin bebas bergerak dan cuaca menjadi hangat. Angin berhembus cukup kuat, seperti berada di negeri angin. Suara-suara angin yang sepertinya turun dari gunung mengiringi tidur kita sepanjang sore sampai malam. Benar-benar suguhan alam yang Maha Dahsyat. Oy, saking hangatnya, tenggorokanku sempat kering dan butuh minum, sialnya air inum jauh dari jangkauanku. Jadilah aku terbangun sendiri karena gerah dan pengin minum, sedang yang lain sudah berada di alam mimpi. aku bangun pukul 19.00, dan yang lain bangun pukul 21.00, rencana kami muncak pukul 23.00. Estimasi kita 7 jam sampek puncak. Jadi mungkin sekitar jam 6 pagi kita sampai puncak. Cukup lah kita menikmati sunrise disana.
Tenda yang tanpa lampu, itu dia tenda kita~


Setelah bangun, kami bergegas, ada yang bikin bubur, [si idham] dan failed! gagal gaes. terlalu banyak air, dan kurang diaduk-aduk. Tips nih, jika pake nesting, biasanya masak nasi dua buku jari airnya diatas permukaan, kalau mau bikin bubur, setidaknya dua kali lipatnya, dan terus diaduk-aduk sampai lembut. Karena kekurangan air dan kematengan, jadilah nasi yang bukan nasi, bubur juga bukan bubur, semacam bubur mirip nasi, eh nasi mirip bubur atau tidak mirip keduanya? entahlah, menurutku sih mirip lontong haha.. tapi yang jelas karena kita kelaperan, habis deh itu nasi dimakan sama telur asin dan kecap. Sambil menunggu nasi, kita juga hunting foto milkyway nih gaes di kalimati, tapi sayang, meskipun cuaca cerah, tak didapati milkyway, tapi alhamdulillah kita mendapati aurora yang baru pertama kali aku saksikan. dan alhamdulillah lagi, si fadhil berhasil menangkap aurora berikut model fotonya, yaitu gueh! haha.
Perfect Timing!


GOES TO MAHAMERU 3676 mdpl
Setelah persiapan berupa pemanasan, dan memastikan sedang tidak kebelet, kita langsung bergegas menuju Mahameru gaes. Oy, carier dan segala sesuatu yang tidak diperlukan, tinggal aja didalam tenda di kalimati gaes. Cukup bawa tas kecil 2 aja untuk 5 orang. Yang wajib dibawa itu, air minum (waktu itu kita bawa 2 botol 1500ml, dan 1 botol berisi air gula campur madu. 1 botol air putih dari sumber mani, sebenarnya kalau bisa tiap anak bawa 1 minum 1500ml, karna pengalaman, 2 botol tidak cukup, alias kita kehabisan air waktu turun!), kurma 1 pack, madu secukupnya, gula jawa 1kg secukupnya, buff untuk melindungi hidung dari deburan debu yang menghadang menghalang, koplok (ingat, koplok atau karpus, bukan koplok buat ngaji!), sepatu gunung (jangan sandal gaes, apalagi bakiak!), tracking pole untuk memudahkan berjalan diatas pasir, dan kamera ya gaes jangan dilupakan karna akan banyak moment penting dalam perjalanan.
23.00 WIB, kita berdoa dan langsung menuju ke jalur pendakian. Setelah beberapa jauh, eh kita baru sadar kalau kunci tenda kita ketinggalan, koplak gaes! akhirnya si idham dan irwan kembali ke camp ground dan kita menunggu di jalur pendakian. Oy gaes, meskipun aman tapi alangkah lebih baiknya tenda kita kunci gembok agar barang-barang kita tidak hilang.

DAYS 3

SUMMIT ATTACK MAHAMERU 3676mdpl
Berbeda dengan jalur yang aku baca dan pelajari sebelumnya di beberapa literatur, kali ini kita tidak melewati jalur ARCOPODO, melainkan jalur baru yang telah dibuat oleh para petugas gabungan. Kata si petugas TNBTS kemaren waktu brifing sih, jalur ARCOPODO sedang rusak ada longsor. Meskipun beda jalur, sebenarnya jalur ini sama tujuannya menuju ARCOPODO. Dari awal mendaki menuju batas akhir vegetasi, mental kita sudah diuji gaes. Track yang dilalui cukup sulit dengan jalur berdebu, padahal malam hari lho gaes. Selain mengganggu penglihatan, debu yang berterbangan juga mengganggu pernafasan. 10 langkah mendaki kita berhenti, begitu seterusnya, kurang lebih 2 jam kita dihadapi dengan track yang super tajam ini. Sesekali kita dibuat bingung dengan jalur track yang kurang adanya tanda penunjuk jalan. Karena memang gelap dan masih sedikit petunjuk jalannya. Tapi untungnya kita tidak dibuat bingung oleh penunggu sana. Aku mempertegas sekali lagi, menasehati teman-teman yang merupakan juniorku di kampus, untuk meluruskan niat dan tetap berdo'a. Kita benar-benar dibuat frustasi di jalur ini. Tapi alhamdulillah, atas bantuan Allah, tiba-tiba saja kekuatan itu tumbuh kembali. dan waktu menunjukkan pukul 01.00 dini hari kita sudah mencapai batas vegetasi. Ku lihat ke atas, puncak masih jauh? Tidak! Jangan pikirkan seberapa jauh lagi kita akan melangkah, tapi pikirkan, seberapa jauh kita sudah melangkah!

SUMMIT ATTACK SEMERU dimulai sekarang!
Tidak ku sangka dan tidak ku bayangkan, ternyata summit attack semeru jauh dari perkiraan yang aku bayangkan sebelum mendaki. Benar-benar menguras kesabaran, emosi dan mental serta tenaga yang banyak. Jalur berupa pasir berkerikil dengan kemiringan hampi 70 derajat menyulitkan kita ber-lima. Awalnya kita sepakat 20 langkah, istirahat. Tapi pas dicoba, gagal! baru 15 langkah kita sudah ngos-ngos-an. Betapa tidak, 3 langkah kita mendaki, merosot 2 langkah ke bawah! Oke, 15 langkah kita sepakati. dan baru disepakati, 10 langkah kita sudah tidak punya daya. berhenti lagi! dan akhirnya, kita hanya bisa mencapai 5 langkah-istirahat-5langkah-istirahat-3langkah-istirahat-2langkah-istirahat-dan tertidur! haha, ya aku sempat tertidur diatas. Karena angin yang cukup dingin dan kurang tidur menyebabkan aku tertidur sejenak. Seperti ada yang mengelus-elus rambut dengan lembut. Sontak, si fadhil memperingati aku supaya tidak tidur, karena akan fatal akibatnya. Tubuh akan menjadi mudah drop dan akan mudah terkena hipotermia. Sebenarnya jarak antara ARCOPODO dan puncak mahameru hanya 1,5 km. Dan kita menempuh 7 jam. Jadi jika dirata-rata, kecepatan kita 3,57143 meter per menit! Setara dengan kecepatan kura-kura! Sesekali kita cek di GPS HP milik si wildhan. "kurang 600 meter lagi mas.." kata dia. Tak lama setelah kami susah payah mendaki, kira-kira setengah jam berikutnya, "kurang 590 meter lagi mas.." ah busyet, padahal tenaga kita sudah hampir habis hanya bisa mendaki 10 meter? "salah mungkin GPS mu wil, error mungkin, baterainya mau habis mungkin, sinyalnya jelek mungkin, ah satelitnya sedang trouble mungkin.." celetuk kita-kita becanda sambil menyemangati satu sama lain. Benar-benar perjalanan yang mengesankan. Di satu sisi, perjalanan ini memberi pelajaran yang sangat berharga. Rasa saling menjaga, rasa saling berbagi dan toleransi serta kepekaan antar sesama sangat dibutuhkan di perjalanan ini. Oy, selingi dengan candaan yang tidak berlebihan supaya tidak terasa capeknya. Ketika istirahat, sesekali aku melihat langit dan kudapati bintang jatuh seperti persis di kepala. Hampir 10 kali lebih aku bisa melihatnya, sedang teman-teman yang lain tidak diberi kesempatan melihatnya. Sungguh pemandangan yang epik dan menambah semangat tersendiri. Dulunya aku sering memimpikan melihat gunung bromo dari semeru, kalau melihat semeru dari bromo itu sudah biasa, dan sekarang aku mewujudkan mimpi itu. Suatu karunia yang patut disyukuri, padahal belum nyampek puncak sudah senang bukan maen. Waktu di jam tangan menunjukkan pukul 06.00 pagi, kita sepertinya hanya sampek separuh perjalanan. Puncak yang tadinya terlihat samar-samar, kok sekarang tambah jauh ya? apa ini yang namanya fatamorgana? ahaha #mulaingaco. Ya emang waktu gelap, puncak seperti ada didepan mata, begitu hari mulai terang, puncak seperti menjauh. Setidaknya itu yang kita rasakan. Dan apa boleh buat, "sudah kawan, kita menikmati sunrise dari sini aja. keren kok, kita tidak memungkinkan untuk nyampek puncak sebelum sunrise. kita santai aja deh summitnya. nikmati setiap moment disekeliling kita.." ujar si fadhil menyemangati kita. Dan benar saja, matahari terbit ketika kita sedang berada di ketinggian sekitar 3300mdpl. Ku lihat garis cakrawala membentuk semburat jingga yang membuatku tidak bisa membedakan mana selatan dan mana timur, menakjubkan. Di atasnya ada planet venus yang senantiasa mengiringi matahari menyapa bumi di pagi hari. sama persis dengan header di blog ini! Kulihat ke bawah, hamparan gunung yang hijau seolah melambaikan tanganya. Sungguh pemandangan yang maha dahsyat dari Yang Maha Esa. Tak terasa hati kecil ini meletupkan kata, "ah Tuhan, aku mah apa atuh di bandingkan ciptaan-Mu.."
SUMMIT ATTACK SEMERU! Jangan kira kita sedang berpose! kita sedang menahan kentut!

MashaAllah.. Sungguh Engkau Maha Suci atas apa yang Engkau Ciptakan


PUNCAK MAHAMERU 3676 mdpl
07.00 alhamdulillah, kita melewati jalur yang diapit batuan besar seperti lorong, ini artinya puncak mahameru sudah dekat. Dan benar saja, tak lama kemudian puncak mahameru ada didepan mata. Plat nama bertuliskan, MAHAMERU 3676 mdpl dibarengi kibaran sang saka merah putih seolah menyapa para pendaki, "SELAMAT, Anda berhasil menaklukkan diri Anda.." Senangnya bukan maen, kalau gak ada orang nih, pengin banget sujud di situ. hehe. Tapi ada yang aneh, kok gak ada penjual semangka ya? haha. Angin cukup bertiup kencang, meskipun gak terlalu dingin, tapi bisa membuat badan masuk angin. Sesekali, asap menyembur dari kawah semeru. Perlu diketahui, jika asap berwarna putih, itu adalah uap air, aman. tapi jika yang keluar abu-abu hingga pekat, itu adalah wedhus gembel yang panasnya bisa merebus daging kita, beracun dan berbahaya, sebaiknya jangan mendekat, segera turun. Asap ini muncul sekitar 10-15 menit sekali (kebetulan aku melihat 2 kali dalam 15 menit), dan jika sudah diatas pukul 09.00 disarankan untuk tidak ke puncak, berbahaya, asap yang keluar adalah racun, bukan lagi asap biasa. Dari puncak kita bisa menyaksikan beberapa gunung sekaligus. Ada gunung arjuno, gunung bromo, gunung lemongan, welirang, penanggungan, dan lain-lain. 180 derajat hamparan awan memberikan kesan bahwa Gunung Semeru, kokoh tak tertandingi! #ehmaap, #bukanendorse :p. Memang benar, "Puncak Para Dewa" sebutan bagi mahameru ini layak disematkan. Kita akan terkagum-kagum dengan pemandangan yang diberikan oleh mahameru, yang sayangnya kami belum bisa melihat sunrise dari puncaknya. Well, tak masalah, bukan hal yang mengecewakan dari apa yang telah mahameru berikan selama perjalanan ini.
Horizon!
Aku mah apa atuh Gusti!

Asap yang tidak beracun dan berbahaya, berwarna putih~


GOOD BYE MAHAMERU!!!
Ibarat pepatah nih, "jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, jangan mengambil apapun kecuali foto..." dengan tidak bermaksud latah, kami-pun mengabadikan moment indah dari puncak Mahameru, bermaksud agar kita memiliki "prasasti" yang nantinya akan kami ceritakan kepada anak-cucu kami betapa megahnya Mahameru!. Dan, setelah dirasa cukup, 15 menit lamanya, kita bergegas meninggalkan puncak mahameru sebelum asap beracun keluar dari kawahnya.

Our time! Alhamdulillah!

NARSIS dulu gaes! biar semangat gitu!
Perjalanan dari puncak menuju batas akhir vegetasi hanya memerlukan waktu 1,5 jam. Jadi jika dihitung, 16,66667 meter/menit. Seatara dengan larinya kelinci! Fantastik! Bagaimana tidak, dari 7 jam bisa ditempuh 1,5 jam! hemat 4,5jam! Lha wong jalannya kayak plusutan, srooott srooot sroooot sroooot!! suara gesekan sepatu dengan pasir kerikil. Mudah sekali menuruninya, berasa berjalan di planet mars! serius deh, kayak terbang aja tanpa adanya gravitasi bumi. Silahkan dicoba kalau gak percaya. Tapi hati-hati gaes, ada pendaki lainnya yang juga punya hak yang sama dengan kita, yaitu pulang dengan selamat. Ancaman batu longsor masih terus mengintai kita. Jangan sampai ketika kita asyik bermain plusutan, kita lupa akan bahaya itu dan bisa jadi kita lepas kendali dan terjun ke BLANK 75. Yaps, BLANK 75 adalah jalur yang bisa membuat para pendaki tersesat, karena jalur ini tidak menuju ke arcopodo, tetapi ke hutan liar! Dipastikan, Anda akan tersesat dan tidak akan selamat. Banyak korban yang telah didata hilang di Death Zone itu. So, keep saving your self and the others ya gaes!

BLANK 75, untuk informasi lebih lanjut, dapat dilihat disini beritanya [news]

KALIMATI [lagi]
Setibanya di Kalimati, kita disuguhi penjual semangka yang merah menggoda, pas di pintu keluar jalur pendakian. Jadi semacam orang memanen ikan, langsung saja penjual itu diserbu pendaki. Bagaimana tidak, rasa haus dan lelah akan sedikit terkurangi dengan kesegaran semangka. hmm, lezaat! Ada juga lho pendaki yang membeli langsung 1 buah bulat semangka. Harganya lumayan sih, 45rb. Selain semangka, ada juga nasi bungkus yang dihargai 10rb. Ada nasi goreng juga. Sedang sebotol AQU* 600 ml dihargai 15rb. Benar-benar akan mengakibatkan inflasi tingkat tinggi nih! haha. Setelah istirahat sejenak, kita menuju tenda di camp ground. Membersihkan diri dari debu dan pasir yang menempel di muka, di sepatu, dan dimana-mana. Ada juga yang mandi di sumber mani. Boleh kok mandi disana, karena airnya mengalir, beda sama di ranu kumbolo. Setelah bersih-bersih, kami pun tertidur pulas, memulihkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan pulang.

The best food in our journey! WATERMELON

Tempe dengan sambal petis yang dijamin, ngangenin rasanya!
Pukul 13.00 WIB, setelah sholat dhuhur dan makan, kami segera bergegas menuju ke ranukumbolo. Sebenarnya ingin menghabiskan malam ke-tiga di kalimati. Dari segi tempat memang lebih nyaman di kalimati, tetapi karena ketersediaan air yang terbatas karena sumber mani yang jauh, memutuskan kami untuk segera ke ranukumbolo. Sekitar pukul 17.00 kami tiba di Ranukumbolo. Mendirikan tenda, bersih-bersih diri di danau yang segar (tapi ingat gaes, gak boleh langsung nyebur, harus ditepiannya ya gaes), kita memasak dan langsung tepar lagi..!

The last day in RANUKUMBOLO 
Tidak terasa sudah hari terakhir kita di TNBTS ini. Paginya, kita bersiap-siap. Kita berpesta masak-masak pokonya hari ini. Hari terakhir, lumayan buat ngurangi beban di carier. Puas-puasin memandangi ranukumbolo, duduk merenung sebentar, bertafakkur kepada alam. Dan berfoto ria lagi di danaunya para dewa ini. Mendengar gemericik air, menghirup udara yang sejuk hingga ke qolbu, dan merasakan setiap bulir kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada kita melalui ciptaannya.
Goodbye Ranukumbolo, see you next time :)

Suatu pagi yang beruap [ranukumbolo]
bentangkan benderamu kawan!
Menikmati siraman matahari
Ittadakimasu! Pesta makanan nih :p
My capture, bunga basillia

FOCUS!
Secerah hari ini~

Merasakan desiran angin!

Aku mah apa atuh Gusti~

Mengambil air- Tuhan, ini air apa cermin?


RANUPANI
Tepat pukul 11.30 kita turun dari Ranukumbolo menuju Ranupani. Alhamdulillah, sekitar pukul 15.00 kita sudah sampai sampai di RANUPANI. Kita dijemput oleh ayahnya Irwan. Sambil menunggu, kami mengisi perut ditempat warung 3 hari yang lalu kami mengisi sarapan untuk mendaki. Dengan menu yang sama, pecel telur dan teh hangat melepaskan dahaga kami yang 3 hari diasupi makanan yang tak jelas rupa dan bentuknya :D. Sungguh, kaki rasanya mati rasa. Rambut penuh dengan pasir, kulit wajah item tak berupa. Ingin segera mandi diguyur air. brrr segerrr. Tapi pengalaman ini sangat berharga kawan, tak ternilai, PERCAYALAH..

Bersiap untuk pulang. Pose dulu gaes sebagai salam perpisahan!

Menuju POS 3!
Pecel, akhirnya makan yang "GENNAH" setelah 4 hari makan makanan tak berbentuk

Oy, ketika pulang, kami menyempatkan mampir ke pura yang katanya "mekkah"nya umat hindu lho. Namanya Pura Mandhara Giri, Semeru Agung di Senduro, Lumajang. Katanya lagi, pura ini adalah pura terbesar di Asia Tenggara. Hebat ya masyarakat Lumajang!

Well, ini dia kalimat terakhir saya sebelum menutup perjalanan spiritual yang cukup panjang ini..

Mountains are not Stadiums where I satisfy my ambition to achieve, they are the cathedrals where I practice my religion [Anatoli Boukreev]


PURA Mandhara Giri, Semeru Agung di Senduro, Lumajang

15 komentar:

  1. Keren yaa gunung Semeru, tapi setau gue bukannya ada aturan khusus yaa buat gak sampe ke puncak Mahameru?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haii Mbak Sun Riswa.. Terimaksih sudah meninggalkan jejak di blog ane.. Salam kenal, dan salam lestari..
      Iyaa, Semeru memang keren dan selalu bikin rindu..
      Bukan bermaksud membela diri, tapi memang benar saat itu ada peraturan bahwa pendakian hanya sampai di Kalimati. Namun, yang dimaksud peraturan tersebut bukan mentidakbolehkan pendakian sampai ke puncak Mahameru. Tetapi lebih ke menghimbau untuk tidak mendaki sampai puncak, dan hanya boleh sampai ke Kalimati. Artinya, boleh-boleh saja mendaki sampai puncak asalkan cuaca dan kondisi alam sangat memungkinkan, dan yang perlu digaris bawahi bahwa pihak TNBTS tidak bertanggung jawab apabila ada kecelakaan atau korban ketika pendakian dari Kalimati sampai puncak mahameru. Pihak TNBTS hanya memberikan bantuan pertolongan pencarian apabila tersesat dan evakuasi. Tetapi untuk asuransi keselamatan, pihak TNBTS tidak memberikan jaminan, karena pihak TNBTS hanya memberikan jaminan pendaki yang mendaki sampai Kalimati saja. Jadi apabila ada korban dari Kalimati sampai puncak, maka si korban tidak bisa mendapatkan klaim asuransi yang ada di TNBTS, namun apabila ada kecelakaan antara Ranupani sampai Kalimati, maka pihak korban bisa mengajukan asuransi kepada TNBTS sesuai dengan ketentuan dan syarat yang berlaku. Dan alhamdulillah ketika kami di Kalimati, cuaca sedang bersahabat dan kami melanjutkan pendakian dengan pertimbangan yang matang seperti cerita yang saya utarakan diatas.. demikian penjelasan saya, apabila ada salah mohon maaf dan koreksinya..

      Hapus
  2. Balasan
    1. Hallo mbak Lisna Karlinda.. Salam Lestari.. terimakasih sudah mampir :)

      Hapus
  3. Walah potoku katut pas dipuncak iku..jaket kuning hehehe

    BalasHapus
  4. Salam semongko bro..kita naik puncak dijam dan hari yg sama...hehehe

    BalasHapus
  5. Salam semongko bro..kita naik puncak dijam dan hari yg sama...hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. MashaAllah, ayo Pak muncak lagi.. tapi jangan ke semeru. cukup sekali aja kenangan disana. kalau dua kali kenangan manisnya bisa hilang :3

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah insomnia ini membawa aku ke blog ini. Sebenernya sebelum ini udah ngesearching baca baca blog pendaki sih, tapi akhirnya tiba di blog ini Pertama aku suka gaya penulisan blog ini, interaktif. Yang kedua aku sebenernya pengen banget menengok ranu kumbolo dengan beragam keeksotisannya, kalau kepuncak aku belum berani berangan,karena bukan pendaki euy masih pemula (itupun ga sampe Puncak hehe) dan cuma pembaca blog travelling aja. Pernah ngerasain perjalanan naik gunung juga cuma hanya kuat sampe 3/4 perjalanan karena kondisi kesehatan yang kurang prima jadi ngerasa kehilangan Puncak pertama terus pas baca blog ini kaya ngerasain suka cita kalian dapat memenangkan impian kalian sendiri sampai di Puncak mahameru, selamat dan semangat.

      Terimakasih sudah mampir, salam lestari :)

      Hapus
  7. Harrah's New Orleans Casino & Hotel - JT Hub
    Harrah's New 춘천 출장샵 Orleans Casino & Hotel is one of 포항 출장안마 21 properties owned 의정부 출장마사지 by Caesars Entertainment 군포 출장샵 LLC. 천안 출장안마 It is located on the New Orleans River and features a total

    BalasHapus