Ada yang baru di Pulau Gili Ketapang Probolinggo

Dua tahun yang lalu, tepatnya di pertengahan tahun 2014, kaki ini pertama kali menginjakkan di Pulau Kambing Pintar atau Pulau Gili biasa orang Probolinggo menyebutnya.

Berawal dari sebuah penelitian yang aku rancang bersama rekan-rekan dari mahasiswa ITS dari Probolinggo, yang kami ikut sertakan ke Program Kreativitas Mahasiswa.

1 kata deh buat Pulau Gili ini, -NGGILANI!

Why?
Liat aja, sampah berserakan di pinggir pantai yang pasirnya putih. Bangkai ayam, bangkai kambing, popok bayi, botol-botol, hingga celana dalam ada disini!
Pernah denger cerita kalau ada kambing pintar karena dia makan koran? Ya ini, di Pulau Gili kalian akan menemukannya!
Parahnya, masyarakat seolah acuh tak acuh dengan keadaan ini. Udah panas terik, bau kambing dimana-mana (maklum kambing disini gak dikandangin :D). Sampah-sampah sampai kebawa arus ke laut. Tak jarang aku temukan sampah didasar-dasar laut dekat perairan Gili. Ada juga limbah pabrik yang sengaja di buang di laut. Hufft! Padahal nih ya, pemandangan Pulau Gili menurutku lumayan bagus. Pantainya putih, airnya bening (kalau dirawat sih :p) dan ikan-ikan kecil disana banyak dan beraneka ragam.
Penduduk Gili sebenarnya tidak miskin-miskin amat, buktinya mereka banyak yang berangkat haji. Nelayan disana kaya-kaya, punya perahu banyak yang harganya ratusan juta. Sekali melaut, jutaan diraup! Tapi apa ya? Kesadaran mereka rendah banget sama yang namanya lingkungan. Bahkan pihak pemerintah sudah berusaha keras untuk mengirimkan tim untuk membersihkan Pulau Gili. Nyatanya? Mereka masih aja bandel membuang sampah di Laut!



galeri foto bisa dilihat disini: Gili dan kehidupannya
Penduduknya juga gak ramah-ramah amat. Maklum, pendidikan mereka hanya sebatas SD, itupun banyak yang gak lulus. Di Pulau Gili hanya ada 1 madrasah, jadi kalau mereka mau melanjutkan sekolah, mereka harus ke Kota.
Penduduk yang mayoritas, 90% adalah madura, jadi culture memang keras dan agak kurang menerima dengan yang berbau "bikini", itu mungkin yang menjadi alasan masyakarat Gili buang sampah sembarangan. Lho? kok bisa? Ya bisalah. Dulu pemerintah sering mengadakan dan menggembor-gemborkan kalau Gili akan jadi seperti Bali. Akan dibangun pusat wisata di sana. Tapi pemerintah lupa kalau masyarakatnya masih menganut dan sangat kental dan kuat akan agama islam. Nah mungkin dari latar belakang itu masyarakat Gili gak mau dijadikan sebagai Balinya Probolinggo. haha thats just my imagination saja bro! wkwk tidak berdasarkan data sama sekali.

Oke, itu dia keburukan dan kejelekan Pulau Gili Ketapang, 2 tahun silam!

Well, aku gak mau mengulas tentang Pulau Gili yang dulu. Aku mau ngasih info saja buat para reader, kalau di Pulau Gili sekarang sudah tidak seperti itu. Pulau Gili Ketapang saat ini sedang merangkak menuju Pulau yang layak huni. Tentunya Pulau wisata menjadi target utamanya.
Gak percaya?
Berikut saya berikan buktinya!

Nah, dengan 2 brosur ini sudah dapat dijadikan bukti kalau wisata di Pulau Gili Ketapang sudah digencarkan dan dipromosikan.

Semoga kedepannya lebih baik lagi yaa.. kita lihat saja nanti :)

Update 05 April 2017..

Kali ini saya meneruskan informasi dari sebelumnya yang terputus. Kebetulan ketika berselancar di dunia mayanya Instagram saya menemukan temen lama, iya temen lama yang dulu pernah bantu saya dalam hal pengerjaan Tugas Akhir saya. Namanya Lailul Marom, dia anak asli Pulau Gili Ketapang. Lalu aku kepoin dah Instagramnya dan ternyataa banyak postingan yang menarik, salah satunya wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang Probolinggo.

Iya, sekarang sudah bagus. Yang dulunya kotor sekarang sudah mulai ditata rapi. Banyak nemo, terumbu karang dan sudah ada spot untuk beristirahat. Dan kabar baiknya kamu gak usah bayar mahal-mahal, cukup 85rb saja kamu bisa menikmati bermain di pantai, snorkeling, makan ikan bakar, dan fasilitas lainnya. Bagi yg gak bisa berenang tenang aja, bisa dibantu kok sama guidenya.

Yuk cekidot deh, kalian bisa mampir ke sini nih.. https://www.instagram.com/giliketapangisland/

Selamat menikmati :)