Selasa, 28 Juni 2016

Ada yang baru di Pulau Gili Ketapang Probolinggo

Dua tahun yang lalu, tepatnya di pertengahan tahun 2014, kaki ini pertama kali menginjakkan di Pulau Kambing Pintar atau Pulau Gili biasa orang Probolinggo menyebutnya.

Berawal dari sebuah penelitian yang aku rancang bersama rekan-rekan dari mahasiswa ITS dari Probolinggo, yang kami ikut sertakan ke Program Kreativitas Mahasiswa.

1 kata deh buat Pulau Gili ini, -NGGILANI!

Why?
Liat aja, sampah berserakan di pinggir pantai yang pasirnya putih. Bangkai ayam, bangkai kambing, popok bayi, botol-botol, hingga celana dalam ada disini!
Pernah denger cerita kalau ada kambing pintar karena dia makan koran? Ya ini, di Pulau Gili kalian akan menemukannya!
Parahnya, masyarakat seolah acuh tak acuh dengan keadaan ini. Udah panas terik, bau kambing dimana-mana (maklum kambing disini gak dikandangin :D). Sampah-sampah sampai kebawa arus ke laut. Tak jarang aku temukan sampah didasar-dasar laut dekat perairan Gili. Ada juga limbah pabrik yang sengaja di buang di laut. Hufft! Padahal nih ya, pemandangan Pulau Gili menurutku lumayan bagus. Pantainya putih, airnya bening (kalau dirawat sih :p) dan ikan-ikan kecil disana banyak dan beraneka ragam.
Penduduk Gili sebenarnya tidak miskin-miskin amat, buktinya mereka banyak yang berangkat haji. Nelayan disana kaya-kaya, punya perahu banyak yang harganya ratusan juta. Sekali melaut, jutaan diraup! Tapi apa ya? Kesadaran mereka rendah banget sama yang namanya lingkungan. Bahkan pihak pemerintah sudah berusaha keras untuk mengirimkan tim untuk membersihkan Pulau Gili. Nyatanya? Mereka masih aja bandel membuang sampah di Laut!