Rabu, 28 Oktober 2015

WHO AM I?

WHO AM I?
entahlah, tiba-tiba saja jari jari ini dengan latah mengetik di nuts leptop dengan judul yang membuatku pusing. padahal bisa jadi nuts-nuts inilah yang lebih paham siapa diriku sebenarnya. siapa sih aku? sebuah nama yang terketik rapi dikertas kusam yang hampir-hampir berwarna kekuningan yang mengatasnamakan dirinya, AKTA KELAHIRAN. 22 tahun silam, sebuah mesik ketik kuno menuliskan sebuah nama diselembaran kertas yang menjadi teman hidupnya, YUSMAN ALHARIS dirangkaikan kata demi kata sehingga menghasilkan suara ketukan yang begitu indah. apalah sebuah nama jika tidak memiliki arti di dunia ini, bukan begitu pepatah kuno bilang? terkadang sebuah nama tidak bisa menggambarkan semuanya. aku tidak akan menceritakan semua tentangku kepada dunia, karena bisa jadi aku akan kehilangan jati diriku, kehilangan siapa aku yang sebenarnya, itu sangat mengerikan!. namun aku juga tidak akan membiarkan namaku lahir, hidup kemudian mati tanpa memberi makna didalamnya, setidaknya namaku tidak hanya tertulis di akta dan batu nisan, itu akan lebih dari sangat mengerikan.
Yusman, kadang menjadi sosok misterius, kadang bisa jadi sosok yang ceria, ramah dan paling peduli, lebih tepatnya sensitivitas tinggi. setidaknya, ada 7 orang dari 10 teman dekatku mengatakan begitu. ada juga yang mengatakan bahwa aku orangnya aneh, tapi aku tidak bermuka dua, berkepribadian ganda apalagi. Seperti yang aku katakan, bahwa akupun juga tidak tau aku ini bagaimana. jangankan aku, cermin yang katanya tidak pernah berbohong pun sepertinya akan terkecoh dengan penampilanku.jika kau menemuiku berlaku begini, kemudian besoknya begitu, maka biarkanlah, karena itu adalah bagian dari diriku.
aku tumbuh dengan didikan yang cukup keras, mandiri dan hampir-hampir aku tidak mau meminta bantuan orang lain selagi aku mampu sendiri, tapi disisi lain, aku senang diperhatikan orang lain. dari kecil memang ditakdirkan untuk menikmati hidup sendirian, sebagai anak tunggal dari ayah yang sudah meninggal 15 tahun silam dan dari seorang ibu yang sangat luar biasa yang juga menyusul ayahanda 2 tahun yang lalu. kadang hidup membuatku berpikir, apa hidup selucu ini? ah tidak, ternyata aku salah. banyak aku membaca biografi orang hebat, ternyata aku tidak sendirian. diluar sana ada yang jauh lebih menyakitkan dari apa yang sering aku gugat ditengah malam. hidup telah mengajarkanku banyak hal, seperti tanah liat yang harus melalui proses yang tidak mudah, mulai dari dipukul, dilempar-lempar, dibakar hingga dipahat untuk menjadi sebuah cangkir yang cantik. semuanya menjadi paket utuh untuk membentuk diriku, Yusman yang sebenarnya.

1 komentar: