Kamis, 01 Oktober 2015

AYAH, Andrea Hirata

~seperti yang diceritakan amiru kepadaku

Satu lagi novel mahakarya dari sang maestro Andrea Hirata. Melihat judulnya yang simple nan sederhana, AYAH membuat saya penasaran tingkat tinggi dengan novel yang katanya setara dengan Laskar Pelangi ini.
walaupun judulnya simple, namun novel ini sarat akan makna yang mendalam. Sepertinya Andrea Hirata berusaha keras menyamakan novel ini dengan Laskar Pelangi, terlihat dari latar belakang yang sama, Belitong serta karakter yang dibangun melalui 4 tokoh utama, Sabari, Ukun, Tamat dan Toharun dikemas dengan epik dan kental akan karakter yang pernah dibangun oleh 7 laskar pelangi.

Lagi-lagi saya jatuh cinta dengan penulisan novel ini, sangat indah dibaca. Sabari yang punya bakat berpuisi dari ayahnya juga menularkan bakatnya kepada Zorro hampir menguasai topik dari novel ini. Dengan alur maju mundur maju, novel ini kadang bikin terharu, kadang bikin tertawa geli dan kadang kesal dengan salah satu sifat tokoh. Semuanya dikemas dengan sempurna oleh Andrea Hirata sehingga membuat saya penasaran dengan alur ceritanya yang penuh kejutan.

396 halaman, saya habiskan waktu kurang dari 3 hari untuk menyelesaikannya, padahal saya belinya dua minggu yang lalu. haha, itu karena waktu membelinya dan kemudian membaca dihalaman pertama terasa berat dengan diksi yang digunakan sehingga memutuskan mencari waktu yang pas untuk membaca, karena seperti biasa, untuk membaca novel karya Andrea Hirata butuh ketenangan dan konsentrasi penuh untuk membaca dibagian awalnya, dan untuk selanjutnya akan mengalir mengikuti irama cerita sang penulis dengan mudah.

Agak terkejut dengan endingnya. Padahal anti-klimaksnya baru terasa ketika dibagian belakang, ketika Sabari mulai gila dan ketiga sahabatnya berkelana ke seluruh Sumatera untuk mencari Zorro dan Marlena. Terlebih lagi tidak diceritakan proses penemuan Zorro dan Marlena, sepertinya akan sangat menarik. Tapi kayaknya seperti ada percepatan waktu. Tiba-tiba saja kapal kayu dari Dabo datang dan ada Zorro yang memanggil aya aya!. Padahal saya menebak Zorro atau Amiru tidak datang, tapi begitu sadar kalau halamannya sudah tinggal beberapa helai, dan mengalihkan tebakan saya kalau Zorro akan datang.

Dibagian belakang, Purnama Kedua Belas ditutup dengan sangat indah oleh penulis, seperti baru saja melewati lorong waktu lengkap dengan labirin-labirinnya untuk menyelesaikan puzzle raksasa. Lega!

Namun sayang, saya menemukan kesalahan alur cerita! apa saya salah beli novel bajakan ya? ah rasanya tidak, saya beli di Togamas dengan harga 74.000 dapat discon 15% jadi 62.900 #bukanendorse. hmmm

Coba lihat pada halaman 203, disitu diceritakan ketika juru antar mengirim surat ke rumah Sabari. Begini ceritanya, " Juru antar ternganga sedikit mulutnya. Sabari menerima surat dengan takzim. Diamati amplopnya, cokelat, tebal dan kaku, nama dan alamat penerima diketik rapi. Zorro sedang bermain dengan Abu Meong dan Marleni di bawah pohon delima."

Kemudian lihat ke halaman 221, disitu diceritakan bahwa, " Sabari berusaha mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang pahit. .....karena hujan, suatu ketika Sabari minggir untuk berteduh di emper toko. Disana ada seekor kucing kecil mengeong-ngeong serak, kemudian kucing itu nanti menjadi Abu Meong. Beberapa hari setelahnya, Zorro membawa kucing lagi, dan kucing itu nantinya menjadi Marleni."

ha??? saya kaget! saya gak salah baca kan? Sekelas Andrea Hirata salah nulis alur cerita?

coba pahami, pada halaman 203 menjelaskan bahwa juru antar mengirim surat perceraian Sabari dengan Marlena. Namun disitu dijelaskan pula pada saat itu Zorro bermain dengan Abu Meong dan Marleni di bawah pohon delima. namun sayang, pada halaman 221, yang menjelaskan bahwa halaman itu terjadi setelah juru antar datang ke rumah Sabari mengantar surat perceraian, tapi kenapa Abu Meong dan Marleni ditemukan setelah Sabari tau akan diceraikan Marlena? kan aneh, Abu Meong dan Marleni seharusnya sudah ada sebelum Sabari mendapat surat perceraian tersebut!

Tapi tak apalah, mungkin akan ada versi revisinya dari pihak management. Satu lagi, agak terganggu sama endorsement yang ditulis dihalaman depan dan belakang tetapi meng-endorse Novel Laskar Pelangi dari orang-orang keren di luar negeri pula. hmm, ini kan novel AYAH yang beda sama Laskar Pelangi. Laskar pelangi ya biarlah Laskar Pelangi dengan sejuta pujiannya. Novel AYAH, ya biarlah novel AYAH dengan penggemarnya masing-masing.

★★★★★★★★★☆
 9 bintang dari 10 = sangat direkomendasikan untuk dibaca bagi yang suka sastra tingkat tinggi! hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar